TNI Berduka, Kehilangan Satu Putra Terbaik Dalam Latihan FASI
JAKARTA, CARIBERITA —Mantan Kadispen TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adrianto gugur saat latihan penerbangan pesawat latih di Lanud Atang Sendjaya Bogor, Minggu (3/8).Marsma Fajar Adriyanto menjabat sebagai Kadispen atau Juru Bicara TNI AU sejak 6 Mei 2019 hingga 18 November 2020.
Fajar merupakan salah satu pelaku sejarah atas peristiwa terjadinya duel tempur pesawat-pesawat F-16 TNI AU dengan pesawat-pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Udara Amerika Serikat di wilayah udara Pulau Bawean pada tahun 2003 lalu.
Fajar Adriyanto sejak 6 Desember 2024 lalu mengemban amanat sebagai Kapoksahli Kodiklatau.

Lulusan Akmil 1992 ini merupakan penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang memiliki panggilan “Red Wolf” atau “Serigala Merah”. Pesawat Latih FASI Pesawat nahas tersebut lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara dari Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI).
Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana Ciampea Bogor.
“Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr M Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar Adriyanto dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” kata Kadispen TNI AU Marsma I Nyoman Suadnyana, Minggu.
Dia menjelaskan dalam latihan tersebut Marsma TNI Fajar Adriyanto sebagai pilot dan Roni sebagai co-pilot. Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.
Kadispen TNI AU Marsma I Nyoman memastikan penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja